Selasa, 07 April 2015

Lowongan Tenaga Pendamping Pembangunan Desa-TPPD

Lowongan Tenaga Pendamping Pembangunan Desa-TPPD Pembukaan lowongan Tenaga Pendamping Pembangunan Desa-TPPD sudah siap diadakan pada bulan Mei 2015. Tenaga TPPD dipersiapkan untuk mengawal uang dana desa 1 miliar per desa per tahun. Tenaga TPPD bukan hanya untuk mengawal dana tersebut tetapi juga untuk mengawal dan mendampingi seluruh penggunaan dana yang dilakukan oleh Pemerintah Desa. Pembukaan lowongan tenaga pendamping pembangunan desa-TPPD akan diadakan secara bertahap dimulai bulai Mei 2015. Pendaftaran dapat dilakukan  melalui kecamatan...

Kamis, 02 April 2015

Tokoh-Tokoh Nasional dari Wong Penginyongan

Saifuddin Zuhri ,Menteri Agama RI pada kabinet Kerja III,Kerja IV,Dwikora I,Dwikora II dan Ampera I Jenderal Gatot Subroto, wakil kepala staf Angkatan Darat dan penggagas AKABRI (Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) Ahmad Tohari, sastrawan yang dikenal melalui trilogi Ronggeng Dukuh Paruk dan telah memperoleh penghargaan dari dalam dan luar negeri. S. Bagio, pelawak yang terkenal pada tahun '80an, membintangi berbagai judul film dan sering tampil dalam acara lawak di TVRI. Sugino Siswocarito, dalang Banyumasan. Sugito...

Kamis, 26 Maret 2015

Sejarah Babad Dayeuh Luhur

sejarah dayeuhluhur dari awal sampai akhir IV. CERITERA SEJARAH DAYEUHLUHURDARI MASA KE MASA Memahami sejarah Dayeuhluhur berikut ini harus berkenan mengikuti sejarah Sunda dan juga sejarah Demak, Banyumas, Pajang serta Mataram yang sangat mempengaruhi sejarah DayeuhluhurPenggunaan kata Dayeuhluhur yang digunakan sekarang, pada awalnya terdapat beberapa ejaan, mulai dari Dayaloehoer (Hallewijn), Dayoloehoer (Vitalis), Daijoe-Loehoer (surat keputusan tanggal 18 Desember 1830 no 1) dan Dayoe-Loehoer (Mr. van Lawick van Pabst dan Resolusi tanggal...

Selasa, 03 Maret 2015

Kidung Dewa Ruci Mulang Bima

Cerita kisah ajaran Dewa Ruci kepada Arya Wrekudara ketika masuk ke dasar samudera, memenuhi tugas gurunya dalam mencari air penghidupan (tirtamerta) ditulis pada sekitar abad 19 Masehi, disadur dari bentuk kakawin (berbentuk tembang) oleh pujangga Surakarta (tidak disebutkan namanya). Serat Dewa Ruci Kidung ini disampaikan dalam bentuk tembang macapat, dengan bahasa yang sangat halus. Bahasa yang digunakan disesuaikan dengan aliterasi dan asonansi...